Jakarta – Lebih 200 peserta dari
Universitas Islam Negeri Jakarta, Universitas Negeri Jakarta, dan Pesantren
Kaligrafi LEMKA mengikuti Seminar Kaligrafi Internasional dalam rangkaian
Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Internasional di Jakarta, Kamis (30/1/2025). Acara
ini menjadi ajang pertukaran ilmu dan motivasi bagi kaligrafer muda untuk terus
mengembangkan seni kaligrafi.
Seminar menghadirkan maestro kaligrafi dari
Indonesia, Malaysia, dan Iran. Peserta tidak hanya mempelajari teknik
penulisan, tetapi juga mendalami filosofi di balik setiap goresan yang sarat
makna spiritual.
Muhammad Aryadi, peserta dari Pesantren
Kaligrafi Al-Qur’an LEMKA, Sukabumi, mengaku mendapat banyak wawasan baru dari
seminar ini. Ia terinspirasi oleh para narasumber yang menjadikan kaligrafi
sebagai jalan hidup.
“Banyak sekali ilmu yang saya dapatkan.
Penyampaian guru-guru dari Malaysia, Iran, dan Indonesia sangat memotivasi.
Prestasi yang kita inginkan harus dipupuk, sementara yang tidak diinginkan
harus dibasmi. Saya belajar bahwa usia bukan penghalang untuk berkarya. Salah
satu guru dari Iran yang sudah sepuh tetap produktif, membuktikan bahwa
kaligrafi adalah jalan hidup. Ini membuat saya ingin terus menggali potensi
diri,” ujarnya.
Peserta lainnya, Zuhaili, juga dari Pesantren
Kaligrafi Al-Qur’an LEMKA, menceritakan tantangan dalam mempelajari gaya
kaligrafi Iran, terutama Khot Nas Ta’liq. Ia kagum dengan keberagaman kaligrafi
dunia yang dibahas dalam seminar.
“Khot Nas Ta’liq memang khas Iran dan sulit
bagi yang bukan orang Iran untuk menyamainya. Di Indonesia, ada Ustaz Yusef
Misbahaja yang berusaha menguasainya. Kami senang karena ternyata gaya ini juga
dipelajari di sini. Awalnya, kami kira hanya ada di Timur Tengah. Seminar ini
membuka mata kami bahwa kaligrafi Islam sangat luas. Selama ini fokus kami
mungkin terbatas, tetapi dengan pembahasan khot dari Iran, Malaysia, dan lokal,
kami mendapat referensi baru untuk dikembangkan di pesantren,” ungkapnya.
Seminar ini diharapkan dapat memperluas
wawasan peserta tentang seni kaligrafi serta mendorong generasi muda untuk
terus mengasah keterampilan dalam bidang ini.
Sebelumnya pada Rabu (29/1/2025) lalu, Menteri
Agama Nasaruddin Umar secara resmi membuka MTQ Internasional ke-4 yang diikuti
oleh 60 peserta delegasi dari 38 negara empat benua. Terdapat dua cabang lomba
utama yang dipertandingkan, yaitu Tilawah dan Tahfiz Al-Qur’an.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!