MTQ, Nilai-Nilai Kemanusiaan dan Lingkungan Hidup

MTQ, Nilai-Nilai Kemanusiaan dan Lingkungan Hidup

Indonesia menjadi tuan rumah Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Internasional ke-4. Kesempatan ini akan menjadi momentum untuk memperkenalkan Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar kedua di dunia tentang masyarakat, keanekaragaman agama dan budaya, serta entitas lain yang menunjukkan bahwa Indonesia sebagai negara yang damai dan harmonis. MTQ Internasional ke-4 ini hadir sebagai wujud dari kedamaian dan harmoni masyarakat Indonesia yang menyuguhkan wajah Islam yang ramah, toleran dan berperadaban global.

MTQ bukan hanya sekadar ajang kompetisi dan festivalisasi keindahan Al-Qur’an, tetapi juga memiliki makna yang lebih mendalam yakni mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan dan lingkungan hidup. MTQ menjadi sarana yang strategis untuk menanamkan dan mengukuhkan prinsip-prinsip kemanusiaan dan kepedulian terhadap lingkungan hidup di kalangan peserta dan masyarakat.

Semua pihak menyadari dan merasakan bahwa krisis kemanusiaan sekaligus alam global mengalami kerusakan, sehingga menciptakan bencana kemanusiaan dan alam yang sejatinya berakar dari pola pikir dan perilaku manusia itu sendiri.

MTQ Internasional ke-4 diselenggarakan di Jakarta pada 28 Januari hingga 2 Februari 2025. Ada 60 peserta dari 38 negara yang berpartisipasi dalam perhelatan yang mengusung tema “Al-Qur’an, Environment, and Humanity for Global Harmony”. Tema ini menyuguhkan dua konsep besar tentang kemanusiaan dan linkungan perspektif Al-Qur’an.

Penguatan Nilai-Nilai Kemanusiaan

a. Keadilan dan Persamaan

Al-Qur’an menekankan pentingnya keadilan dan persamaan dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam MTQ, semangat keadilan dan persamaan ini tercermin dari kesempatan yang diberikan kepada setiap peserta tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau etnis. Semua peserta memiliki hak yang sama untuk berpartisipasi dan dinilai berdasarkan kemampuannya. Hal ini mengajarkan nilai keadilan yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

b. Penghormatan dan Toleransi

​​​​​​MTQ mempertemukan peserta dari berbagai latar belakang dan daerah, yang menunjukkan keberagaman dalam Islam. Dalam konteks ini, MTQ mengajarkan pentingnya penghormatan dan toleransi terhadap sesama. Penghormatan terhadap perbedaan dan keragaman adalah prinsip penting dalam nilai-nilai kemanusiaan yang diajarkan oleh Al-Qur’an. Melalui MTQ, peserta belajar untuk menghargai dan menghormati orang lain meskipun memiliki perbedaan.

c. Solidaritas dan Gotong Royong

​​​​​​Solidaritas dan gotong royong adalah nilai-nilai kemanusiaan yang sangat ditekankan dalam Islam. MTQ menjadi wadah untuk memperkuat rasa kebersamaan dan gotong royong, baik di antara peserta maupun panitia dan masyarakat yang terlibat dalam penyelenggaraan acara. Kolaborasi ini tidak hanya membantu dalam suksesnya acara, tetapi juga membangun ikatan sosial yang kuat di antara individu dan komunitas.

Kepedulian terhadap Lingkungan Hidup

a. Kesadaran Ekologis dalam Al-Qur’an

Al-Qur’an mengajarkan pentingnya menjaga dan memelihara bumi sebagai amanah dari Allah SWT. Ayat-ayat Al-Qur’an banyak yang mengingatkan manusia tentang tanggung jawab mereka terhadap lingkungan hidup. MTQ, sebagai ajang yang mengedepankan penghayatan nilai-nilai Al-Qur’an, turut berperan dalam menumbuhkan kesadaran ekologis di kalangan peserta dan masyarakat.

b. Pendidikan Lingkungan Hidup melalui MTQ

MTQ dapat menjadi sarana edukasi bagi peserta dan masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan hidup. Dengan menyisipkan pesan-pesan lingkungan dalam pembinaan dan penyuluhan selama MTQ, peserta dapat lebih memahami hubungan antara ajaran Al-Qur’an dengan praktik menjaga kelestarian alam. Pendidikan ini diharapkan dapat membentuk generasi yang lebih peduli terhadap lingkungan.

c. Refleksi dari Nilai-Nilai Al-Qur’an

​​​​​​​Ayat-ayat Al-Qur’an yang dibacakan dan dihayati dalam MTQ sering kali menyentuh tema-tema tentang alam dan lingkungan. Misalnya, dalam Surah Ar-Rum ayat 41 disebutkan:

"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)."

Ayat ini mengingatkan kita bahwa kerusakan lingkungan adalah akibat dari perilaku manusia, dan penting bagi kita untuk menjaga keseimbangan ekosistem.

Manusia adalah khalifah Allah di dunia yang bertanggung jawab untuk melestarikan dan memakmurkan bumi. Tugas kekhalifahan itu mengharuskan manusia melakukan berbagai ikhtiar agar ciptaan Allah bermanfaat untuk kesejahteraan umat manusia dan kehidupan semesta.

MTQ memiliki peran yang signifikan dalam menanamkan dan mengukuhkan nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian terhadap lingkungan hidup. MTQ tidak hanya menjadi ajang kompetisi membaca Al-Qur’an, tetapi juga sebagai media edukasi dan pengembangan karakter yang berbasis pada ajaran-ajaran mulia dalam Islam. Dengan memahami korelasi ini, diharapkan peserta dan masyarakat dapat lebih mengapresiasi nilai-nilai kemanusiaan dan lingkungan hidup yang diajarkan oleh Al-Qur’an dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Mari bersama-sama sukseskan MTQ Internasional ini dengan semangat humanitas dan ekologi. Dukung para peserta, jaga lingkungan, dan sebarkan nilai-nilai kebaikan. Dengan semangat ini, kita tidak hanya menyukseskan acara, tetapi juga menciptakan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat dan bumi kita. Semoga MTQ Internasional tahun ini menjadi momen yang berkesan dan penuh berkah bagi kita semua, khususnya bagi Indonesia di mata dunia.