Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) sukses menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) tanggal 9 – 11 Mei 2024 di ICE BSD, Serpong Tangerang.
Rakernas LPTQ merupakan agenda rutin tahunan yang diselenggarakan untuk membahas langkah-langkah strategis dan implementasi kebijakan pada tahun mendatang. Pada kegiatan Rakernas ini sekaligus melaunching logo MTQ Nasional ke XXX yang rencananya akan diselenggarakan pada bulan September 2024 di kota Samarinda-Kalimantan Timur dan Ibu Kota Nusantara.
Dr. H. Ahmad Zayadi, Direktur Penerangan Agama Islam (Penais) selaku ketua panitia sekaligus sebagai Sekretaris Umum LPTQ Nasional mengatakan bahwa tujuan Rakernas LPTQ adalah untuk menghimpung ide-ide kreatif dan progresif dari para peserta Rakernas dalam rangka mengembangkan LPTQ.
“Rakernas LPTQ 2024 ini bertujuan untuk menghimpun ide-ide dan masukan sebagai bahan rekomendasi kebijakan yang akan dilaksanakan. Selain itu diharapkan dapat menyamakan persepsi, sekaligus menentukan arah pengembangan dan program serta penguatan kapasitas kelembagaan untuk dapat memberikan kontribusi yang nyata dalam meningkatan pengamalan nilai-nilai al-Qur’an dalam masyarakat muslim di Indonesia”, ujar Zayadi.
Zayadi juga mengungkapkan bahwa kegiatan ini dijadikan sebagai forum konsolidasi pengembangan program dengan Pemerintah Derah dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) khususnya dalam masalah penguatan peran, fungsi dan kelembagaan LPTQ.
Dra. Sri Wahyuni selaku Sekretaris Daerah Kalimantan Timur menuturkan bahwa sejatinya Kalimantan Timur mengajukan diri sebagai tuan rumah MTQ tahun 2026 bertepatan dengan 50 tahun Kalimantan Timur sebagai tuan rumah MTQ Nasional yang pertama tahun 1976. Sri Wahyuni merasa bersyukur karena Kalimantan Timur dipercaya untuk ke dua kali sebagai tuan rumah MTQ Nasional ke XXX tahun 2024.
“Penyelenggaraan MTQ di Kalimantan Timur menjadi istimewa bagi kami (Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, pen). Biasanya tuan rumah penyelenggaran MTQ Nasional sudah mengetahui 2 tahun sebelumnya namun dengan waktu dan persiapan yang tidak banyak kami menyambut suka cita keputusan ini”, ujar Sri Wahyuni.
Pembukaan MTQ Nasional XXX ini akan diselenggarakan secara hybrid dari ibu kota Kalimantan Timur Samarinda dan IKN. Ini akan menjadi sejarah nantinya karena ini merupakan MTQ pertama yang diselenggarakan di IKN, tambah Sri Wahyuni.
Prof. Dr. Phill. Kamaruddin Amin, Direktur Jenderal Bimas Islam selaku Ketua Umum LPTQ Nasional mengatakan bahwa LPTQ berkontribusi fundamental di masyarakat yang mewarnai karakteristik future of Indonesia. Perannya mungkin tidak dirasakan secara real oleh banyak orang tetapi kontribusinya sangat fundamental setidaknya dalam mengajarkan masyarakat membaca al-Qur’an, mencintai al-Qur’an, mengajak mengamalkan al-Qur’an dan lain-lain.
Saya yakin lantunan ayat al-Qur’an yang dibacakan secara masif oleh Qori/Qoriah di seluruh Indonesia berkontribusi fundamental dalam merawat dan menjaga kerukunan dan keutuhan bangsa Indonesia, tegas Kamaruddin.
Kamaruddin melanjutkan tantangan LPTQ sangat banyak, di antaranya bagaimana kita menghargai secara proporsional kepada para penghafal al-Qur’an, bagaimana kita mengapresiasi imam masjid, bagaimana memberdayakan para huffaz, karena mereka itu merupakan bagian dari ekosistem penting dalam menjaga dan merawat al-Qur’an.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!