Jakarta (LPTQ Nasional) - Gelaran
akbar Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Internasional IV tahun 2025 di Jakarta
diharapkan menjadi perhelatan akbar, yang sekaligus wujud nyata menjadikan
Al-Qur’an sebagai pedoman hidup umat Islam, serta sarana untuk mempererat
persaudaraan antarbangsa.
"Acara ini sekaligus menjadi
bukti bahwa Indonesia, sebagai salah satu negara dengan populasi Muslim
terbesar di dunia, mampu menjadi tuan rumah yang baik dalam mempromosikan
nilai-nilai universal Al-Qur'an di kancah internasional," kata Direktur
Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag RI sekaligus Ketua LPTQ Nasional
Prof. Dr. Abu Rokhmad, M.Ag saat membuka MTQ Internasional IV tahun 2025 di
Jakarta, Rabu (29/1/2025) petang.
MTQ Internasional pertama kali
diselenggarakan di Indonesia pada tahun 2003 di Jakarta. Acara yang berlangsung
hingga kini itu, menjadi tonggak penting dalam memperkenalkan tradisi MTQ
Indonesia ke dunia internasional.
Sepuluh tahun kemudian, pada tahun
2013, MTQ Internasional II kembali diadakan di Jakarta dengan jumlah peserta
yang semakin meningkat. Selanjutnya, pada tahun 2015, Indonesia sukses
menyelenggarakan MTQ Internasional III yang semakin mengukuhkan posisinya
sebagai pusat pengembangan seni baca Al-Qur’an.
"Kini, di tahun 2025, Indonesia
dengan bangga menjadi tuan rumah MTQ Internasional IV yang berlangsung dari
tanggal 28 Januari hingga 2 Februari 2025 yang kembali digelar di Jakarta.
Kehadiran peserta dari berbagai penjuru dunia menunjukkan betapa Al-Qur’an
mampu menjadi jembatan bagi kerukunan dan persaudaraan global," imbuh
Prof. Abu Rokhmad.
Penyelenggaraan MTQ Internasional
memiliki beberapa tujuan utama. Pertama, mempererat hubungan kerja sama
bilateral dan multilateral antara Indonesia dan negara-negara sahabat. Kedua,
menjadikan ajang ini sebagai sarana untuk mengokohkan persahabatan antarbangsa,
mencerminkan citra Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin. Ketiga, meningkatkan
pemahaman terhadap nilai-nilai universal Al-Qur'an yang berkontribusi dalam
menjaga perdamaian, toleransi, dan harmoni antarbangsa.
Tahun ini, tema MTQ Internasional IV
yaitu “Al-Qur’an, Environment, and Humanity for Global Harmony”. Tema ini
mencerminkan urgensi kolaborasi global dalam menghadapi tantangan zaman.
Tema dipilih karena Al-Qur’an
mengajarkan pentingnya menjaga lingkungan dan mengembangkan nilai-nilai
kemanusiaan sebagai jalan untuk menciptakan harmoni. Melalui tema ini, kita
diajak untuk merenungkan bagaimana Al-Qur’an dapat menjadi panduan dalam merawat
bumi dan membangun hubungan yang harmonis antara manusia.
Selain itu, tema ini relevan dengan
berbagai isu global, seperti perubahan iklim, konflik antarbangsa, dan
ketimpangan sosial. Dengan menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber inspirasi,
diharapkan kita dapat mengatasi tantangan ini secara kolektif, menciptakan
dunia yang lebih damai dan berkelanjutan.
MTQ Internasional IV ini menghadirkan
dua cabang lomba utama, yaitu Tahfidz Al-Qur’an dan Tilawah Al-Qur’an. Kedua
cabang ini tidak hanya menguji kemampuan peserta dalam menghafal dan membaca
Al-Qur’an dengan baik, tetapi juga mengedepankan keindahan seni membaca yang
memancarkan makna mendalam dari setiap ayat.
Tahap pra-kualifikasi MTQ
Internasional IV telah dilaksanakan pada tahun 2023 dengan partisipasi dari 187
negara. Dari jumlah tersebut, sebanyak 60 peserta berhasil lolos ke babak grand
final, terdiri dari 38 peserta yang berasal dari empat benua.
Kategori peserta diikuti 17 peserta
cabang Tilawah Putra, 7 peserta cabang Tilawah Putri, 19 peserta cabang Tahfidz
Putra, dan 17 peserta cabang Tahfidz Putri.
Sedangkan total dewan hakim pada MTQ
Internasional kali ini sebanyak 22 orang dewan hakim yang kompeten di
bidangnya.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!